Bertahan

Wildan Fauzy
Jurnal Online

--

Photo by Dave Webb on Unsplash

Nona meneer sudah berdiri sejak satu abad yang lalu, mungkin sekarang sedang capek, rebahan sebentar, banyak orag mengatakan bertahan adalah proses yang sangat menjengkelkan dan membosankan, bertahan adalah proses, tidak ada hasil yang abadi, tidak ada tujuan yang pasti, proses adalah perjalanan, dan bertahan menjadi pondasi.

Ketika apa yang dituju sudah dapat, semuanya akan kembali pada rasa biasa saja, sebenarnya manusia sendiri bisa memilih mau merasakan apa, senang dan sedih adalah pilihan, tetapi mencari kebahagiaan adalah sebuah pencarian yang sia-sia, semakin dicari semakin tidak terlihat, manusia sendiriah yang menciptakannya.

Lapig di tengah malam belum makan seharian, perutnya selalu bunyi, seluruh badannya dingin dan bergetar, tetapi lapig memutuskan menerima semuanya, terhempas di keheningan malam, menutup mata dan menghayal sedang menyantap hidangan terlezat, dan lapig mulai tertidur lelap dan nyenyak, walau tentu saja pada kenyataannya lapig kelaparan, dan ketika bangun rasa lapar itu akan kembali, tetapi lapig lebih memilih menciptakan rasa kenyang yang semu.

Semua rasa bisa kita ciptakan, mencarinya adalah sebuah mimpi buruk, mencoba hidup di hari ini, kemarin sudah tentu, dan besok belum tentu, sedangkan sekarang adalah hal yang selalu tanpa sadar kita lupakan, cobalah tarik nafasa sekarang juga dan rasakan hidup di waktu sekarang, merasakan waktu sekarang, dan melupakan sejenak masa lalu, meredam berpikiran hari esok.

  1. Bertahan pada apa yang telah kita miliki. meiliki sesuatu yang baru memang menyenangkan, mencoba yang tidak dimiliki sebelumnya, rasa penasaran merasakannya, tetapi coba lihatlah apa yang kita miliki sekarang, sesuatu yang sudah lama kita inginkan, sebenarnya sudah kita dapatkan, kadang kita melupakan hal tersebut, terbuat oleh hal yang baru pada kenyataanya semuanya sama saja, hanya perasaan kita saja, sebuah buku yang sudah berdebu, hanya dibaca beberapa lembar, atau sebuah barang di dalam kardus, dua tahun sebelumnya barang itu selalu kita impikan, dan sekarang dilupakan, lihatlah orang disekitar kita yang masih berhubungan, mencari hal yang baru memang menyenangkan, tetapi sibuk mencarinya tidak akan menemukan apa-apa.
  2. Bertahan adalah proses. kadang kita terlalu semnagat untuk menggapai sesuatu hal yang diinginkan, terlalu fokus pada tujuan, melupakan proses, menutup mata bagaimana proses kita mendapatkan sesuatu, pandangan tidak luput dengan tujuan, semuanya terasa berat jika tujuan tidak tercapao, semuanya seakan percuma, dan ketika tujuan tersebut sudah tercapai, kita cepat melupakannya, dan sibuk mencari tujuan yang baru, berhenti sejenak, luangkan waktu dan nikmatilah proses semuanya akan terasa tanpa beban, tidak terlalu berat, dan mencoba merima proses yang tidak pernah selalu berjalan mulus.
  3. Bertahan sebisa mungkin. setiap hal pasti ada batasnya, tidak ada yang unlimited, jangan terlena oleh kata tanpa batas, semua sudah ada batasnya, mencoba bertahan dan berproses sebisa mungkin, sampai batas yang kita bisa lalui, tidak ada yang namanya sia-sia ketika apa yang dilakukan sudah sebisa mungkin dilakukan, tidak ada rasa yang tanggung, tidak ada sesuatu penyesalan yang menghantui setiap malam yang menghantui, melakukan segala hal dengan sebisa mungkin, penyesalan datang biasanya datang karena sebenarnya kita bisa melakukan tetapi belum dilakukan, dan kesempatan itu sudah hilang, waktu terus berputar sebagimana jantung berdetak.

“Life is a journey, not a destination.” — Ralph Waldo Emerson.

Lalu apa yang membuat sesuatu hal itu menjadi berharga dan bermakna, semua hal yang menghargai dan menikmati proses akan terasa lebih bermakna dan tidak mudah dilupakan, kadang hal yang mudah didapat biasanya mudah juga dilupakan.

Sesuatu yang sangat sulit didapat sebaliknya, mulai sekarang cobalah menikmati hari ini, nikmatilah proses yang sedang dijalanan, bertahanlah dengan apa yang kita miliki sekarang, menerima segala hal baik atau buruk yang sudah pernah dilewati,

berproseslah, maka lanjutkan aku.

--

--

Wildan Fauzy
Jurnal Online

sometimes read sometimes write, but more often sleep.